memberikanasuhan keperawatan keluarga dengan asma. 2. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Tujuan umum penulisan ini adalah penulis dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga pada pasien asma dengan gangguan pernafasan. 2. Tujuan khusus a. Melakukan pengkajian keluarga pada anggota keluarga yang menderita hipertensi. b.
Asma bronkial bronkial merupakan penyakit kronis yang umum di seluruh dunia dan merupakan penyebab umum rawat inap untuk anak-anak. Hal ini membutuhkan penangan yang tepat baik secara medis dan pemberian asuhan keperawatan. Pada tulisan ini Repro Note akan merangkum mengenai konsep medik dan askep asma bronkial dengan pendekatan Sdki Slki dan Medik dan Askep Asma BronkialPendahuluanPatofisiologi asma bronkial sangat kompleks dan melibatkan inflamasi saluran napas, obstruksi aliran udara intermiten, dan hiperresponsif bronkus. Mekanisme inflamasi padabisa akut, subakut, atau kronis. Adanya edema saluran napas dan sekresi mukus juga berkontribusi terhadap obstruksi aliran udara dan reaktivitas berbagai tingkat infiltrasi sel mononuklear dan eosinofil, hipersekresi mukus, deskuamasi epitel, hiperplasia otot polos, dan remodeling saluran saluran napas atau hiperreaktivitas bronkus pada asma bronkial adalah respons berlebihan terhadap berbagai rangsangan eksogen dan yang terlibat antara stimulasi langsung otot polos saluran napas dan stimulasi tidak langsung oleh zat aktif farmakologis dari sel-sel yang mensekresi mediator seperti sel mast atau neuron sensorik nonmyelinated. Derajat hiperresponsivitas saluran napas umumnya berkorelasi dengan keparahan klinis asma fisik bervariasi menurut tingkat keparahan asma bronkial dan ada tidaknya episode episode akut serta tingkat keparahannya. Tingkat keparahan diklasifikasikan menjadi intermiten, persisten ringan, persisten sedang, atau persisten berat. Pasien dari berbagai tingkat keparahan mungkin mengalami eksaserbasi ringan, sedang, atau Bronkial adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan yang menyebakan peningkatan sensitifitas saluran pernafasan, pembengkakan mukosa, dan produksi sensitifitas ini menyebakan serangan akan berulang jika terpapar lagi oleh zat yang menyebabkan alergi tersebut. Pasien bisa menglami episode bebas gejala, kemudian muncul serangan akut yang terjadi dalam hitungan menit, jam, atau hari. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang biasanya mulai muncul pada masa yang mebdasari asma bronkial adalah peradangan saluran nafas yang reversibel dan menyebar sehingga menyebabkan penyempitan saluran nafas. Serangan akan dimulai dengan aktifnya sel mast, yang kemudian melepaskan bahan kimia yang disebut mediator inflamasi ini akan menyebabkan peningkatan aliran darah, vasokonstriksi, perembesan cairan dari pembuluh darah, dan menyebabkan migrasi sel darah putih ke loksai tersebut. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya bronkokonstriksi yang akan menjadikan bronkus menyempit, sehingga terjadi keterbatasan aliran Beberapa hal yang menjadi penyebab dan mempengaruhi perkembangan asma bronkial antara lain Alergi merupakan faktor predisposisi utama Paparan zat tertentu yang bersifat iritan. Seperti serbuk sari, rumput, bulu binatang, dan atau gangguan emosional juga bisa menjadi pemicu timbulnya serangan Jenis obat-obatan tertentu dapat juga menjadi pemicuOlahraga berlebihan Udara dingin atau penurunan suhu Tanda dan gejalaTanda dan gejala asma bronkial yang timbul mudah dikenali dan memilki ciri khas. Berikut tanda dan gejala yang biasanya muncul pada pasien Batuk Batuk merupakan gejala awal yang sering munculDispnea Munculnya keluhan susah bernafas atau sesak Mengi Adanya bunyi nafas yang muncul akbat pergerakan udara pada saluran yang menyempit. Biasanya muncul saat ekspirasi dan kadang pada saat sering terjadi pada malam hariEkspirasi memanjang dan membutuhkan kontraksi dinding dada. Normalnya ekspirasi atau keluarnya udara saat pernafasan bersifat pasif, artinya tidak membutuhkan kontraksi dinding muncul tanda-tanda sianosis yang merupakan akibat sekunder dari hipoksia atau kekurangan oksigenGejala tambahan seperti diaforesis keringat dingin, takikardi peningkatan denyut nadi, dan pelebaran tekanan asma bronkial akibat olahraga, Gejala maksimal akan muncul setelah berolah raga, kadang pasien mengalami rasa seperti serangan berulang dan parah, bisa mengancam jiwaBisa juga muncul ruam dan edema yang menyertai reaksi alergi. Pencegahan Untuk mencegah timbulnya serangan asma bronkial pada waktu yang akan datang, pasien sebaiknya menjalani tes alergi untuk mengidentifikasi jenis zat yang menjadi pemicu timbulnya seranganalergen.Jika jenis alergennya sudah teridentifikasi, maka pasien harus menghindari kontak dengan zat tersebut agar serangan tidak timbul lagi di hari Komplikasi penyakit asma bronkial meliputi Status asmatikus Terjadinya obstruksi atau sumbatan jalan nafas yang menyebakan terjadinya kekurangan pasokan oksigen ke dalam tubuh HipoksiaKegagalan Pernafasan Jika tidak diobati bisa berkembang menjadi gagal nafasPneumonia Timbulnya peradangan pada organ paru akibat lendir yang mengumpul dan infeksi oleh bakteri. Pemeriksaan Penunjang Untuk menegakan diagnosa asma bronkial, dokter biasanya akan memastikan gejala episodik obstruksi jalan nafas yang riwayat keluarga yang juga menderita asma bronkial. Karena penyakit ini juga bisa diturunkan, dan ada kemungkinan ada anggota keluarga lain yang juga faktor lingkungan seperti perubahan musim, peningkatan jumlah serbuk sari pada musim semi, bulu hewan peliharaan, perubahan iklim, peningkatan debu pada musim panas, dan polusi udara juga bisa menjadi pemicu timbulnya adanya penyakit komorbid yang menyertai seperti Gastroesofagial reflux GERD, asma bronkial akibat obat, dan alergi lainnya. Penatalaksanaan MedikTerapi Farmakologis meliputi Short Acting Beta Adenergik Agonist -> Merupakan obat pilihan untuk gejala akut dan pencegahan asma bronkial akibat olahragaAntikolinergik -> Obat golongan antikolinergik bekerja dengan cara menghambat reseptor kolinergik dan mengurangi tonus otot vagal intrinsik jalan nafasKortikosteroid -> Golongan kortikosteroid merupakan golongan yang paling efektif untuk meredakan gejala yang berupa penyempitan jalan nafas, dan mengurangi variabilitas Peak Flow Aliran PuncakImunomodulator -> Imunomodulator mencegah pengikatan IgE ke reseptor yang memilki afinitas tinggi seperti basofil dan Sel Mast Peak Flow MeterMengukur aliran puncak dilakukan dengan mengukur aliran tertinggi selama ekspirasi paksa. Pemantauan aliran puncak harian juga perlu dilakukan. Pemantauan Peak Flow harian direkomendasikan pada pasien yang memiliki asma bronkial peresisten sedang atau berat, adanya gejala yang memburuk, memiliki respon terhadap paparan lingkungan yang tidak dapat dijelaskan, atau atas pertimbangan tertentu dari dokter yang Keperawatan AskepAsma BronkialAsuhan Keperawatan Askep Asma Bronkial tergantung pada tingkat keparahan dan berat ringannya gejala yang pada asuhan keperawatan asma bronkial antara lain Kaji Tingkat keparahan gejala dan terus pantau status pernafasan pasienKaji Bunyi nafasKaji Aliran puncak pasien peak FlowKaji tingkat saturasi Oksigen melalui oksimeterPantau tanda-tanda vital pasien Diagnosa KeperawatanBerdasarkan data yang dikumpulkan, diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada Asuhan keperawatan Asma Bronkial antara lain Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus dan bronkospasmeGangguan pertukaran gas sehubungan kurangnya jumlah oksigen yang masuk saat inspirasiKecemasan sehubungan ancaman kematian yang dirasakanUntuk mencapai keberhasilan dalam askep asma bronkial, tujuan yang harus di tetapkan antara lainPemeliharaan patensi jalan nafasPengeluaran sekresi bronkusPengurangan kongesti yang ditandai dengan suara nafas jernih, tidak muncul suara pernafasan, dan pertukaran oksigen menyatakan pemahaman tentang penyebab penyakit dan regimen pengobatan yang sedang dijalaniIdentifikasi potensi komplikasi dan bagaimana memulai tindakan pencegahan atau korektif yang sesuai. Intervensi KeperawatanIntervensi asuhan keperawatan asma bronkial meliputi Identifikasi riwayat reaksi alergi terhadap obat-obatan sebelum pemberian obatKaji status pernafasan dengan memantau tingkat keparahan gejala, bunyi nafas, Peak Flow, oksimetri, dan tanda vitalIdentifikasi obat yang pernah dikonsumsi pasien. Berikan obat sesuai resep dan pantau respon pasien terhadap obat tersebut. Demikian jika ada pemberian antibiotik dikarenakan adanya infeksi saluran pernafasan yang mendasarinyaBerikan terapi cairan jika pasien mengalami dehirasi EvaluasiUntuk memastikan efektifitas rencana asuhan keperawatan askep asma bronkial, evaluasi harus dilakukan. Beberapa hal yang harus dievaluasi antara lain Pemeliharaan Patensi jalan nafasHasil Ekspetoran atau pembersihan jalan nafasTidak adanya kongesti ditandai dengan suara nafas yang jernih, pernafasan tanpa suara tambahan, dan pertukaran oksigen meningkatPemahaman verbal tentang penyebab dan regimen manajemen terapiutikTingkah laku yang ditunjukan untuk memperbaiki atau mempertahankan jalan nafas yang bersihUpdate Askep Asma Bronkial SDKI, SLKI dan SIKIDiagnosa, Luaran dan Intervensi1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b/d Respon Alergi Bersihan Jalan Napas Meningkat Efektif MeningkatProduk sputum menurunDispnea dan Wheezing menurun Sianosis dan gelisah menurunFrekuensi napas membaikPola napas membaik Intervensia. Manajemen Jalan napas pola napas frekuensi, kedalaman, dan usaha napasMonitor bunyi napas tambahanMonitor sputum baik jumlah dan warnaPertahankan kepatenan jalan napasPosisikan semi-fowler atau fowlerBerikan minum hangatLakukan fisioterapi dada jika perluBerikan oksigen jika perluAnjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak ada kontraindikasiAjarkan teknik batuk efektifKolaborasi pemberian brinkodilator, ekspektoran, mukolitik jika perlu b. Latihan Batuk Efektif kemampuan batukMonitor adanya retensi sputumMonitor tanda dan gejala infeksi saluran napasAtur posisi semi-fowler atau fowlerPasang perlak serta bengkok di pangkuan pasienBuang sekret pada tempat sputumjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektifKolaborasi pemberian mukolitik dan ekspektoran bila perlu2. Gangguan Pertukaran Gas b/d Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi Pertukaran Gas Meningkat dan bunyi napas tambahan menurunPengelihatan kabur dan diaforesis menurunGelisah dan napas cuping hidung menurunPO2 dan PCO2 membaikSianosis dan warna kulit membaikPola napas membaik Intervensi a. Pemantauan Respirasi frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napasMonitor pola napas Monitor kemampuan batuk efektifMonitor adanya produksi sputumMonitor adanya sumbatan jalan napasPalpasi kesimetrisan ekspansi paruAuskultasi bunyi napasMonitor saturasi oksigenMonitor nilai AGDMonitor hasil X-ray toraksAtur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasienDokumentasikan hasil pemantauanJelaskan tujuan dan prosedur pemantauanInformasikan hasil pemantauan jika perlub. Terapi OksigenMonitor kecepatan aliran oksigenMonitor posisi alat terapi oksigenMonitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang diberikan cukupMonitor efektifitas terapi oksigenmonitor tanda-tanda hipoventilasiMonitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasisMonitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigenMonitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigenBersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakeaPertahankan kepatenan jalan napasTetap berikan oksigen saat pasien ditransportasiAjarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen di rumahKolaborasi penentuan dosis oksigen3. Gangguan ventilasi Spontan b/d Kelelahan otot pernafasan Ventilasi Spontan Meningkat tidal meningkatDispnea menurunPenggunaan ott bantu napas menurunGelisah menurunTakikardi, PO2 dan PCO2 membaikIntervensia. Dukungan Ventilasi adanya kelelahan otot bantu pernapasanIdentifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasanMonitor status respirasi dan oksigenisasiPertahankan kepatenan jalan napasBerikan posisi semi-fowler atau fowlerFasilitasi mengubah posisi senyaman mungkinBerikan oksigenasi sesuai kebutuhanGunakan Bag-valve mask jika perluAjarkan melakukan teknik relaksasi napas dalamAjarkan mengubah posisi secara mandiriAjarkan teknik batuk efektifKolaborasi pemberian bronkodilator jika perlu0% found this document useful 0 votes594 views13 pagesDescriptionKeluarga AsmaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes594 views13 pagesAskep Keluarga AsmaJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Jikadiagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test. D. Pengobatan Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
100% found this document useful 1 vote92 views20 pagesDescriptionAskep kluarga dengan asma bronkooneumoni dengan dengan gejalaOriginal Titleaskep keluarga asmaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote92 views20 pagesAskep Keluarga AsmaOriginal Titleaskep keluarga asmaDescriptionAskep kluarga dengan asma bronkooneumoni dengan dengan gejalaFull descriptionJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.